BAPELKES MATARAM - Edukasi Gizi Seimbang dan Kampanye Aksi Bergizi Terintegrasi Provinsi NTB

Detail Info Terkini

Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di Bapelkes Mataram

Edukasi Gizi Seimbang dan Kampanye Aksi Bergizi Terintegrasi Provinsi NTB

Dipublikasi Pada: Rabu, 31 Agustus 2022 - 19:44 WIB


Kegiatan #AksiBergizi Dinas Kesehatan Provinsi NTB
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.
Menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). Suplementasi TTD mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12–18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat. Walaupun pemberian TTD pada remaja putri sudah dilakukan, prevalensi anemia masih cukup tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD. Hasil Riskesdas 2018, menunjukkan bahwa proporsi remaja putri yang memperoleh TTD dalam 12 bulan terakhir di sekolah sebesar 76,2%, tetapi hanya 1,4 % yang mengonsumsi TTD sesuai anjuran.
Berangkat dari kondisi tersebut, UNICEF menginisiasi kegiatan #AksiBergizi dan mulai melaksanakan kegiatan tersebut pada tahun 2018 di Kabupaten Klaten dan Lombok Barat melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi.
Kegiatan #AksiBergizi dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu (1) Sarapan dan Minum TTD bersama di sekolah/madrasah setiap minggu; (2) Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik; serta (3) Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif. Implementasi program #AksiBergizi tentunya diintegrasikan dengan TRIAS UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat.
Pilot project #AksiBergizi yang dilakukan di 30 sekolah di Kabupaten Klaten dan di 30 sekolah di Kabupaten Lombok Barat menuai hasil menarik. Setelah intervensi dilakukan, terjadi peningkatan pengetahuan siswa mengenai gizi, peningkatan proporsi remaja yang memiliki sikap positif terhadap TTD dan remaja putri yang mengonsumsi TTD setiap minggu, serta peningkatan remaja yang melakukan aktivitas fisik 60 menit setiap hari dan mengonsumsi buah dan sayur. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa proporsi remaja putri yang mengonsumsi TTD mingguan 12 kali lebih mungkin naik setelah adanya intervensi.
Aktivasi Gerakan #AksiBergizi
Sejalan dengan hasil intervensi tersebut, Gerakan #AksiBergizi diyakini menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri yang juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penurunan stunting. Gerakan #AksiBergizi akan dilaksanakan secara serentak di 12 provinsi prioritas (Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat).
Kegiatan yang berlangsung pada hari ini Rabu 31 Agustus 2022 ini merupakan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB bertempat di Halaman Bapelkes Mataram Kemenkes RI.
Kegiatan #AksiBergizi diharapkan juga dapat dilaksanakan di seluruh SMP/SMA/sederajat di 12 provinsi prioritas bahkan hingga di seluruh Indonesia. Seluruh sekolah diharapkan ikut melaksanakan kegiatan #AksiBergizi secara rutin sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri. Tentunya, keberhasilan #AksiBergizi ini perlu didukung oleh keterlibatan dan kolaborasi dari lintas sektor.
Berbarengan dengan kegiatan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah, kegiatan #AksiBergizi juga disebarluaskan melalui berbagai media sosial dengan tagar/hashtag #CegahStuntingItuPenting dan #AksiBergiziBikinGlowing. Kampanye ini diharapkan dapat memotivasi remaja untuk mengkonsumsi TTD setiap minggu serta mengonsumsi makanan yang mengandung protein hewani, seperti telur, ayam, daging, ikan, dll.
Ayo dukung #AksiBergizi


<< kembali ke indeks berita



Berita Lainnya:


Optimalisasi Pelayanan Kesehatan: Bapelkes Mataram Gelar Pelatihan Stroke dan Diabetes
Selasa, 17 September 2024 - 07:29 WIB
Pelatihan Teknis Penanggulangan Stroke Bagi Dokter dan Perawat di FKTP Angkatan I
Minggu, 15 September 2024 - 07:32 WIB
Koordinasi Penyelenggaraan Pelatihan Bagi BBPK-Bapelkes Tahun 2024 di Mataram
Jumat, 13 September 2024 - 07:36 WIB
Pelatihan Pemeriksaan Tuberkulosis Menggunakan Alat Tes Cepat Molekular (TCM) Bagi Petugas Laboratorium Fasyankes Angkatan IV
Sabtu, 07 September 2024 - 07:40 WIB
Bapelkes Mataram Kemenkes RI sukses melaksanakan Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Wilayah Provinsi NTB, Bali, NTT, dan Maluku Angkatan III
Rabu, 28 Agustus 2024 - 12:00 WIB
Bapelkes Mataram Menutup Pelatihan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan Angkatan 3
Selasa, 27 Agustus 2024 - 13:00 WIB